Mataram NTB - Penyegelan Kantor travel umroh PT. Mahisa Mabrur Wisata, beberapa waktu yang lalu oleh beberapa oknum yang mengaku keluarga calon jamaah umroh kini telah berakhir.
Sebelumnya penyegelan yang dilakukan oleh keluarga jamaah, itu dilakukan lantaran terjadi miskomunikasi dalam proses pelayanan yang di terima oleh calon jamaah yang di sampaikan oleh mitra PT Mahisa Mabrur Wisata, H. Hasan.
Jama'ah yang di bawa oleh mitra PT. Mahisa, H. Hasan tidak bisa mencermati informasi yang di sampaikan oleh PT. Mahisa melalui mitra H. Hasan, dimana informasi itu sebenarnya adalah penundaan pemberangkatan karena bertepatan dengan musim haji. Sehingga jama'ah dari travel Mahisa akan di berangkatkan setelah musim haji di bulan Agustus dan September.
Direktur Utama PT Mahisa Mabrur Wisata, H. Nanang Supriyadi saat ditemui di kantornya menjelaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah miskomunikasi yang di sampaikan oleh mitra kepada calon jamaah.
Terkait kejadian itu karena ada miskomunikasi saja dimana jama'ah mengira tidak di berangkatkan, padahal pada tanggal 6 Mei sudah di berikan informasi langsung oleh pemelik perusaan sekaligus direktur utama PT Mahisa mabrur wisata Nanang Supriyadi.
Dan terkait permintaan calon jama'ah yang menginginkan uangnya kembali, H. Nanang mengungkapnya itu telah iya kembalikan semuanya.
" jama'ah itu bukan tidak di berangkatkan melainkan menunggu masa haji selesai dan resmi saya sampaikan lewat surat ke H. Hasan. Terkait uang calon jama'ah sudah kami kembalikan semua secara langsung di transfer" ungkap H. Nanang di Mataram, Selasa (2/8/2022).
Nanang juga mengungkapkan, bahwa sejak adanya kejadian itu ia mengaku bahwa semakin banyak calon jamaah umroh yang datang mendaftar untuk di berangkatkan melalui PT. Mahisa ada 27 jama'ah yang mendaftar.
"Animo masyarakat mendaftar umroh di Mahisa begitu membludak dan terus meningkat, hal ini terbukti dengan berdatangannya jama'ah setiap hari yang melakukan pendaftaran baik dengan pembayaran lunas maupun pembayaran setelah umroh, " ungkapnya.
Nanang juga mengatakan, saat ini Mahisa menjadi salah satu travel yang resmi berkantor pusat di NTB, dimana Mahisa milik orang NTB sehingga bukan lagi travel umroh yang pajaknya masuk ke Jawa .
"Saya sengaja membuat kantor pusat di NTB dengan tujuan agar masyarakat NTB lebih dekat dan lebih gampang untuk berkomunikasi, dan pajaknya langsung ke NTB, " kata Nanang.
Nanang juga menguraikan, NTB menjadi urutan jemaah terbanyak ke tiga setalah Jawa timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan Indonesia adalah penyumbang jemaah terbanyak setelah Pakistan. Sehingga, hal inilah yang membuat Nanang membuat kantor pusat di NTB dan manjadi bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat NTB untuk diberikan fasilitas terbaik.
Untuk di ketahui, PT. Mahisa Mabrur Wisata berdiri dari tahun 2000 sebagai Biro Perjalanan Wisata untuk domestik dan internasional, termasuk untuk wisata halal lainnya. Dan pada tahun 2022 resmi di tambah fungsi nya menjadi PPIU Travel Umrah dan Haji.
Tidak hanya itu Nanang juga membeberkan bahwa PT Mahisa Mabrur Wisata akan menerbangkan secara langsung jama'ahnya ke Madinah dari Lombok, atau dari tanah Awu ke tanah Suci. Adapun tujuannya agar masyarakat tidak lama untuk diberangkatkan umroh melalui Surabaya atau Jakarta yang seperti biasanya.
Disampaikan pula oleh Nanang, apalagi dengan adanya moto GP Mandalika, pesat-pesawat besar boing atau Airbus seperti Qatar airways, Etihad dan lain sebagainya bisa langsung menjadi indikasi positif dengan kemasan program umroh yang bagus dan menarik.
Uniknya lagi di PT Mahisa jemaahnya bisa membayar setelah pulang tanpa jaminan, atau juga bisa membayar lunas. Sehingga tanpa transit empat kali miqot langsung ke Madinah tanpa transit di negara manapun dan mendapatkan fasilitas miqot tempat yang dekat dengan hotel.
Tidak hanya itu, bahkan jemah di antar jemput dari rumah ke bandara pulang pergi dan diberikan pelayanan eksekutif langsung dari Mahisa.(Adb)